Part II
= = = = = > Keesokan harinya... < = = = = =
"Kak,Oik pergi dulu ya... Oik mau jalan nih sama Obiet,kakak mau nitip sesuatu nggak?" tanya Oik. "nggak usah Ik,ntar kakak keluar sendiri aja"ucap Rio."oh ya udah deh kak... Oik berangkat dulu ya kak"ucap Oik. "ya Ik... ati-ati ya..."ucap Rio.Sekarang Rio sendirian di rumah."mending gue telphon Rizky deh,biar dia masakin makanan buat gue n Oik"
"Rio menunggu Rizky di teras rumah.Kemudian datangmobil,Rizky keluar dari mobil itu. "Loh,masRio mau kemana?"tanya Rizky."mau jalan-jalan,bosen gue di rumah"ucap Rio."mau saya temenin mas?"tanya Rizky."nggak usah,loe di rumah aja.jagain n beresin rumah gue.oh ya,loe masakin ya masakan buat gue n Oik"ucap Rio.Rizky bengong."mau nggak loe?"tanya Rio."iya deh mas,tapi ntar kalo mas ketahuan jalan-jalan di mall,pasti mas ntar di kejar-kejar sama wartawan."ucap Rizky."tenang aja Riz,gue ntar bakal nyamar kok.mudah-mudahan nggak ketahuan"ucap Rio."wah,bagustuh mas,yaudah mas hati-hati ya"ucap Rizky.Rio hanya tersenyum kemudian ia segera memasuki mobilnya.
* * * * * Di jalan... * * * * *
CITT... mobil Rio ngerem mendadak.Ia hampir saja menabrak seorang cewek yang mengenakan baju putih dan payung putih. "Gila ya tu cewek!"umpat Rio kesal.Ia segera keluar dari mobilnya,kemudian menghampiri cewe tersebut."eh,kalo nyebrang liat-liat donk! punya mata nggak sih loe?"ucap Rio.Cewe itu diem aja dan tetap membelakangi Rio."eh,kalo di ajak ngomong tu ngadep ke yang ngomong donk!"bentak Rio.
Tiba-tiba cewe itu berlari."eh,mau kemana loe?"ucap Rio kemudian ia langsung mengejar cewe itu.Cewe itu masuk ke gang kecil,kemudian masuk ke salah satu rumah dan ia langsung menghilang.Rio terus mengejar cewe itu."ke mana sih tu cewe?larinya cepet banget.tapi kayaknya dia masuk ke rumah itu deh"ucap Rio.Segera saja Rio menuju salah satu rumah,kemudian ia mengetuk pintu dengan sopan."permisi..."ucap Rio.Pintu itu di bukakan oleh seorang ibu separuh baya."mau cari siapa nak?"tanya ibu itu ramah."tadi saya liat ada cewe masuk rumah sini,dia siapanya ibu?"tanya Rio."kamu,Rio yang artis itu kan?"tanya ibu itu."bukan bu,saya bukan Rio artis itu"ucap Rio berusaha menutupi identitasnya."nak,saya tidak akan membuka penyamaranmu.ayo masuk,nanti ibu ceritakan siapa cewe itu."ucap ibu itu.Rio pun segera masuk.
Di dalam rumah ibu itu,Rio sangat terkejut.Banyak sekali foto-fotonya dengan berbagai gaya tertempel di dinding rumah tersebut."kamu duduk dulu ya nak Rio,ibu buatkan minuman.dan sekalian ibu bawa kan sesuatu untukmu"ucap ibu itu.Rio menunggu beberapa saat.Terlihat ibu itu membawa minuman,sebuah diary,dan sebuah amplop."nak,ini,bacalah buku diary gadis itu"ucap ibu itu.Rio tampak bingung saat menerima buku diary tersebut."bu,saya cuma mau tanya siapa cewe itu,bukanya mau baca buku diarynya"ucap Rio sedikit kesal."kamu baca saja dulu nak"ucap ibu itu.
Rio pun mulai membuka diary itu.Ia sangat kaget saat melihat halaman pertama buku diary itu.Di sana tertempel foto editan fotonya bersama seorang gadis."apa itu gadis yang kamu maksud nak?"tanya ibu itu."ya bu,mungkin?karena saya tadi tidak melihat wajahnya.dia membelakangi saya bu.tapi potongan rambutnya sih sama"ucap Rio.Rio membuka kembali halaman berikutnya.Ia melihat nama pemilik buku diary itu."Gabriel Angeline Thalitha Pangemanan..."gumam Rio."ia sering di panggil Keke"ucap ibu itu."Keke?"tanya Rio.ibu itu mengangguk.
Rio membuka kembali halaman berikutnya.Ia terus membaca buku diary itu sampai halaman terakhir.Selesai membaca buku diary itu,wajah Rio sedikit berubah.Ia nampak lebih sedih.Ternyata buku diary itu berisi kekaguman Keke pada Rio,perjuangan Keke mengumpulkan uang untuk membeli tiket untuk menonton konser Rio dan janji Keke untuk selalu menonton konser Rio.
"Bu,jadi...Keke itu fanznya saya?"tanya Rio."iya nak,dia itu ngefanz banget sama kamu,dia fanz setiamu"ucap ibu itu.Rio menghela napas berat."sekarang dia di mana bu?saya ingin bertemu dia"ucap Rio.Tiba-tiba air mata ibu itu jatuh perlahan."dia sudah nggak di dunia ini nak,dia ada di alam yang berbeda"ucap ibu itu.Rio kaget dan shock."maksud ibu...dia?"tanya Rio"iya nak,dia...dia sudah meninggal"ucap ibu itu,suaranya bergetar,air matanya semakin deras mengalir.
Rio mendekatkan posisi duduknya pada ibu itu.Ibu itu memeluk Rio,Rio merasakan betapa hangatnya pelukan seorang ibu yang selama ini sangat ia rindukan.Ibu itu melepaskan pelukanya."oh iya nak,1 lagi...ini amplop dari Keke,dia minta tolong pada ibu untuk menyampaikanya pada mu jika ibu bertemu denganmu...selama ini ibu belum pernah membukanya,makanya,tolong di baca ya nak..."ucap ibu itu.
Rio segera membuka amplop tersebut.Ia pun segera membaca isinya."apa isinya nak?"tanya ibu itu."permintaan Keke bu..."jawab Rio."permintaan apa nak Rio?"tanya ibu itu."maaf bu saya nggak bisa jawab.saya mau tanya,kapan Keke menulis ini?"tanya Rio."saat dia sakit di rumah sakit"jawab ibu itu."gimana kejadiaannya,kenapa Keke bisa meninggal bu?"tanya Rio."waktu itu dia lagi sakit di rumah sakit dia tau hari itu adalah saat kamu konser,nak.dalam keadaan sakit pun dia ingin tetap nonton konser kamu.dia pun terus memaksa ibu untuk mengizinkan dia keluar dari rumah sakit.ibu tidak mengizinkan,tetapi Keke memaksa dan dia langsung kabur kemudian di jalan dia tertabrak mobil"ucap ibu itu.
Rio terdiam."bu,apa boleh saya membawa buku diary dan amplop Keke ini bu?"tanya Rio."ya nak,bawa saja itu semua"ucap ibu itu."terima kasih ya bu,saya pamit dulu"ucap Rio."ya nak"ucap ibu itu."saya permisi dulu bu"ucap Rio,kemudian ia segera keluar dari rumah ibu itu.Lalu ia menuju mobilnya dan melajukan mobilnya menuju rumahnya.